Si Pejuang Nan Gagah dari Timur : Dinara Senapati

Kalau dia lewat, mana ada yang tidak mau menoleh. Paling tidak orang-orang butuh waktu kurang lebih 5 menit untuk terpekur saat melihatnya. Si nyentrik, kuning terang benderang yang mewarnai lautan Taman Nasional Komodo. Dinara Senapati namanya, kapal phinisi dengan 7 kabin yang bisa dinaiki oleh 18 wisatawan.

Berlayar di Labuan Bajo dengan ceria dan megah, Dinara Senapati menjadi salah satu yang patut diperhitungkan sebagai kapal most wanted. Dengan fasilitas yang mumpuni dan crew yang profesional di bidangnya masing-masing, Dinara Senapati tidak pernah menciptakan nestapa, yang ada hanya suka-suka.

Ada tiga kabin dengan private bathroom di dek utama. Lalu 4 kabin superior dengan sharing bathroom di kabin atas. Selain kabin untuk beristirahat, Dinara Senapati juga memiliki dining room yang sangat comfy, begitu juga dengan entertainment area di dek atas. Tamu bisa dengan suka ria menghabiskan waktu dengan berkaraoke, atau berjemur santai di sun deck paling atas.

Omong-omong, Dinara Senapati sendiri memiliki arti yang sangat visioner. Dinara sendiri dalam bahasa Arab berarti kaya. Sedangkan Senapati merupakan serapan dari bahasa Sanskerta yang berarti pemimpin tentara. Jika digabungkan, maka Dinara Senapati akan menjadi doa yang sangat indah, panglima yang kaya.

Terbukti secara literal, beberapa hari yang lalu di saat kapal lain mundur sebelum lawan datang, Dinara Senapati dengan santainya berlayar sendirian membelah lautan dengan nyalang.

Mungkin bisa dikatakan nekad di satu sisi, ketika beberapa pihak memperkirakan bahwa cuaca memburuk, Dinara Senapati menjadi satu-satunya yang berhasil berlayar. Di sisi lain, mari kita sebut pintar berstrategi ketimbang nekad.

Manajemen kapal tersebut pro aktif dalam memantau kondisi prakiraan cuaca. Sehingga jual tidak sekedar menjual. Berlayar tidak sekedar berlayar. Mereka mengandalkan teknologi dan kecerdasan marketing.

Alhasil, beberapa hari yang lalu di Pulau Padar hanya ada satu kapal yang bertandang dan dia adalah Dinara Senapati.

Meski demikian, Dinara Senapati tetap mengantisipasi dan memperhitungkan segalanya dengan cermat. Reguler berlayar setiap hari Jum’at hingga hari Minggu setiap minggunya sebagai kapal open trip, kapal yang dibuat di Sape pada tahun 2017 ini selalu diberi waktu beristirahat dan perawatan yang tepat.

Selain didukung oleh fasilitas yang bagus, Dinara Senapati juga dikenal dengan keramah-tamahan para crew. Di antaranya sang kapten, satu koki, satu room attendant, dan dua ahli mesin. Mereka selalu menyambut tamu dengan senyum lebar dan melayani wisatawan dengan sepenuh hati.

Menilik soal fasilitas makan di Dinara Senapati, sang koki selalu memasak menu terbaik dari bahan yang fresh. Menu sarapan, makan siang, dan makan malam disajikan fresh from the oven dengan menu yang berbeda-beda setiap waktu.

Sedangkan coffee break akan dihidangkan setiap sore menjelang matahari terbenam. Selain itu, dining room Dinara Senapati juga selalu menyajikan buah-buahan segar dan makanan ringan yang dapat dinikmati secara gratis.

Tidak lupa, fasilitas berupa air panas untuk membuat kopi Flores dan teh dapat dinikmati selama 24 jam tanpa terbatas.

Selain itu, jangan bingung soal fasilitas kamar. Meski tidak akan ada habisnya jika harus dibandingkan dengan hotel berbintang lima di daratan, Dinara Senapati berusaha memberikan pelayanan terbaik di setiap kabin.

Para wisatawan akan mendapatkan handuk untuk masing-masing peserta. Juga amenities standar seperti sabun dan sampo. Lengkap sekali si Kuning ini!

Sebagai pelengkap petualangan, setiap wisatawan yang bernyali tinggi biasanya akan menyempatkan diri untuk lompat dari dek atas ke lautan biru setiap kali tiba di spot snorkeling.

Eits, jangan takut tenggelam! Dinara Senapati sudah pasti menyediakan pelampung, alat snorkeling, juga P3K standar untuk menangani luka luar.

Nah, jika sudah begini, ke Labuan Bajo tapi tidak sailing dengan Dinara Senapati, rasanya akan sama seperti saat kamu dipacari tapi tidak dinikahi. Hambarnya ke tulang belulang, menyesalnya sampai ke ulu hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *